|
Lambang Kabupaten Mojokerto |
|
Peta Kabupeten Mojokerto |
Kabupaten
Mojokerto, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,Indonesia.
Kabupaten yang secara resmi didirikan pada tanggal 9 Mei 1293 ini
merupakan wilayah tertua ke-10 di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini
berbatasan dengan Kabupaten Lamongan di utara, Kabupaten
Gresik;Kabupaten Sidoarjo; dan Kabupaten Pasuruan di timur, Kabupaten
Malang danKota Batu di selatan, serta Kabupaten Jombang di barat.
Kabupaten
Mojokerto dibagi menjadi 18 Kecamatan, yang dibagi lagi menjadi
beberapa Desa. 4 Kecamatan terletak di utara sungai Brantas dan 14
kecamatan
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4100466340903778185#editor/target=page;pageID=996546255893520139;onPublishedMenu=pages;onClosedMenu=pages;postNum=5;src=pagenameterletak
dari selatan sungai Brantas sampai di kaki Gunung Welirang. Pusat
pemerintahan Kabupaten Mojokerto dulu berada tepat di tengah Kota
Mojokerto sebelum Kota Mojokerto berdiri, namun kini banyak gedung dan
kantor pemerintahan yang dipindahkan ke Kecamatan Mojosari. Sehingga
sekarang pusat pemerintahan Kabupaten Mojokerto dipindah ke Kecamatan
Mojosari yang terletak belasan kilometer di timur Kota Mojokerto.
Setelah kota Mojokerto berdiri pada tanggal 20 Juni 1918. Kabupaten
Jombang yang saat ini berdiri, dahulu juga merupakan bagian dari
Kabupaten Mojokerto sebelum Jombang diberi kemandirian menjadi sebuah
kabupaten sendiri pada tahun 1910. Kabupaten Mojokerto merupakan dalah
satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu
Gerbangkertosusila. Di sini saya akan menjelaskan tentang budaya,
makanan dan ciri khas kabupten Mojokerto.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mojokerto
Budaya
1. Tradisi Grebeg Suro Majapahit
Adalah
tradisi tahunan yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro kalender Saka.
Tradisi ini di pelopori oleh Yayasan Among Tani. Rangkaian kegiatannya
antara lain : Ziarah ke makam leluhur dan pahlawan, pentas kesenian dan
makanan rakyat, grebeg suro (arak-arakan dengan kostum era kejayaan
Majapahit dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Tradisi Grebeg Suro secara keseluruhan dimaksudkan sebagai bagian dari
ruwat agung (permohonan keselamatan dan kesejahteraan) bagi bumi
nusantara.
2. Seni Bantengan
Kesenian
rakyat Bantengan berasal dari Kecamatan Pacet tepatnya di desa Made
yang dahulunya merupakan desa yang berdekatan dengan lereng Gunung
Welirang. Konon kawasan hutan tersebut banyak hidup bermacam-macam hewan
liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini sudah punah. Pada saat
itu, seorang penduduk desa Made yang bernama Paimin tengah memasuki
hutan dan mendapatkan seonggok kerangka Banteng yang masih lengkap.
Kerangka Banteng itu dengan susah payah dibawah pulang dan dibersihkan
kemudian ditempatkan di salah satu tempat rumahnya. Dari kejadian itu
Paimin mendapat inspirasi untuk mengenang satwa Banteng dengan sebuah
atraksi Atraksi itu dimainkan dua orang, 1 orang didepan memainkan
kepala dan sekaligus sebagai kaki depan dan 1orang dibelakang sebagai
pinggul sekaligus sebagai kaki belakang. Antraksi gerakannya
menggambarkan, gerakan - gerakan dan sikap banteng sewaktu sedang
berkelahi. Untuk menyemarakkan atraksi itu dilengkapi dengan musik
terbang dan jidor. Dalam atraksi ditampilkan banteng sedang berlaga
dengan satwa lain seperti harimau, kera dab burung bahkan mulai
dikembangkan dengan kesenian pencak silat dan barongsai. Begitulah
cerita singkat seni Bantengan.
3. PENGANTIN MOJOPUTRI
Di
bidang seni dan budaya, Kabupaten Mojokerto mempunyai busana adat
pengantin Mojoputri dan Upacara adat temu manten Mayang Kubro.Tata rias
Pengantin Mojoputri sekar kedaton diangkat dari hasil penelitian
sejarah. Busana Pengantin Mojoputri merupakan hasil akulturasi budaya
yang berkembang sejak abad 13 hingga kini. Ciri yang mencolok, tata rias
ini mengikuti corak dandanan jaman Mojopahit, jaman kebesaran Islam
Demak, Mataram dan jaman penjajahan Belanda.
Upacara Adat Temu Manten Mayang Kubro
Upacara
adat ini diangkat dari perpaduan antara nilai tradisi Jawa atau
Mojopahit dengan nilai Islami. Kata Mayang diambil dari kebesaran nama
Raden Wijaya pada saat penobatan menjadi raja Mojopahit menggunakan
mahkota dengan nama mayang mekar. Kubro bermakna agung, biasa dikaitkan
dengan kegiatan ritual yang bernuansa Islam. Upacara adat Mayang Kubro
di Kabupaten Mojokerto ini telah berhasil menjadi penyaji terbaik pada
festival upacara adat se Jatim di Surabaya.
4. Kesenian Ujung
tumbuh
menjadi kesenian rakyat sebagai visualisasi perjuangan Raden Wijaya,
pendiri Kerajaan Majapahit, pada saat mengalahkan bala tentara Tartar.
Dalam atraksi kesenian ujung, dua orang petarung atau lebih melakukan
aksi saling cambuk satu sama lain menggunakan rotan. Pertarungan
dilakukan secara sportif dan dalam suasana bersahabat meski terkadang
sampai bercucuran darah. Rotan adalah simbol senjata "Sodo Lanang" yang
digunakan Raden Wijaya dalam pertempuran melawan bala tentara Tar-tar.
5. Ludruk
termasuk
seni teater tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat Mojokerto.
Untuk menarik para penggemar seni teater ludruk pada pegelarannya sudah
mulai dikembangkan dan banyak kreasi baru. Penampilan yang lebih segar
memberikan pesona tersendiri bagi penggemarnya. Kesenian ludruk terdapat
di Kecamatan Kemlagi dan Jetis.
6. Dalam kitab arjuna wiwaha
diungkapkan
bahwa kesenian wayang sudah berkembang dan digemari masyarakat sejak
zaman airlangga raja kahuripan, yang menurut beberapa sumber sejarah
ditengarai terletak di wilayah kabupaten mojokerto. dari sumber cerita
jawa menerangkan bahwa kesenian wayang juga dikembangkan pada masa
pemerintahan raja sri aji jayabaya di mamenang kediri sejak tahun 930.
di kabupaten mojokerto kesenian wayang kulit dikembangkan oleh ki dalang
ki asmoro dari bejijong trowulan dengan ciri khas daerah wayang versi
trowulan. Dalang ki asmoro boleh dikatakan perintis dan sekaligus
sebagai guru dari dalang-dalang di kabupaten mojokerto yang dikenal
hingga saat ini.
7. Kesenian Kuda Lumping
adalah
gambaran dari sebuah refleksi proses kehidupan sosial masyarakat, dalam
keberadaan dan perkembangannya di wilayah Kabupaten Mojokerto cukup
positif.
Sumber : http://ariniyblog-only.blogspot.com/2013/02/wisata-seni-tradisi-dan-budaya.html
MAKANAN
1. Onde-Onde
Onde-onde
merupakan jajanan yang terbuat dari tepung ketan dengan dalamnya
terdapat isi kacang hijau, onde-onde ini berbentuk bulat serta
diselimuti wijen pada bagian luarnya. Sangat cocok dihidangkan dalam
keadaan masih hangat.
2. Krupuk Rambak
Kerupuk
khas Mojokerto ini paling banyak dihasilkan di Desa Domas Kecamatan
Trowulan dan Desa Kauman Kecamatan Bangsal. kerupuk ini berbahan dasar
kulit sapi dan kerbau.
3. Sambel Wader
Wader
ini merupakan ikan air tawar yang hidup di sungai. Untuk mengolah ikan
ini menjadi makanan,yaitu ikan yang sudah di bersihkan dapat di padukan
aneka bahan rempah-rempah bawang dan lain2, terkhir di goreng, makanan
ini sangat gurih dan nikmat. untuk penyajian biasanya di sajikan dengan
sambal dan nasi putih.
4. Sate Keong
Keong
sendiri adalah satu jenis hewan bercangkang yang banyak hidup di
persawahan. Untuk mengolah menjadi sate keong pertama kita mengeluarkan
keong dari cangkangnya. Proses pengeluarkan keong dari
cangkangnyapertama dengan merebusnya hingga mendidih. kemudian kita
mencongkel keong dari cangkangnya. Jika keong sudah keluar dari
cangkangnya baru kita dapat menusuknya dengan tusuk sate dan membakarnya
diatas bara arang. Maka jadilah sate keong yang lezat jika diberi bumbu
sebagaimana umumnya.
5. Krupuk Upil
Krupuk
upil ini merupakan krupuk yang proses penggorengannya dilakukan dengan
menggunakan pasir panas. untuk memakan krupuk ini biasanya krupuk upil
didampingi dengan sambal petis.
Sumber : 5 Makanan khas Mojokerto
CIRI KHAS
1. pakaian khas Rakyat Kota Mojokerto (PKRKM)
Sekadar
diketahui pakaian khas Kota Mojokerto diciptakan untuk dijadikan ciri
khas busana daerah Kota Mojokerto. Terlihat elegan dan dapat dikenakan
untuk kegiatan sehari-hari dengan sentuhan model dan warna kekinian.
Pakaian khas Kota Mojokerto dipengaruhi budaya China, Arab dan
Majapahit.
Warna oranye dipilih karena warna khas Kota
Mojokerto. Mengandung makna yang hangat, gembira, menyenangkan, antusias
dan seimbang. Sementara warna hitam melambangkan ketegasan dan
kewibawaan. Kain batik yang digunakan merupakan motif batik rengkik
oranye karya perajin batik Kota Mojokerto.
Model bulat
melambangkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat Kota
Mojokerto. Busana pria, model beskap Jawa Timuran. Modifikasi Jawa
Timur, China dan Arab. China diwakili oleh kancing dan kerah sanghai
mewakili busana khas Jawa Timur.
Kancing berjumlah 5
melambangkan jumlah sila pada Pancasila. Celana warna hitam yang
mewakili ciri kemandirian serta kesederhanaan. Dan menggunakan sepatu
warna hitam, yang mempunyai arti ikut mengembangkan dan melestarikan
industri persepatuan Kota Mojokerto.
Busana wanita
merupakan modifikasi kebaya berenda model encim (China). Model kebaya
Jawa Timur yang mempunyai ciri khas renda dan model kancing dalam
(kutubaru) menggambarkan tentang wanita Kota Mojokerto yang hangat,
bersahabat dan mempunyai pikiran positif dan inovatif.
Bawahan
untuk wanita memakai jarik batik motif rengkik warna orange yang
menggambarkan wanita Kota Mojokerto yang selalu dapat menjaga martabat
dan harga dirinya sebagai wanita yang mandiri. Untuk wanita yang
berhijab, memakai jilbab segi empat berwarna merah yang melambangkan
berani, dinamis dan percaya diri.
2. Alun-alun Kota Mojokerto
Alun-alun merupakan jantung keramaian Kota Mojokerto. Lokasinya berada di pusat kota.
Di
kawasan alun-alun inilah kegiatan warga kota berpusat. Pada pagi hari
biasanya digunakan untuk arena berolah raga warga kota, sedangkan malam
harinya berubah menjadi pusat kuliner terbesar di Kota Mojokerto dimana
terdapat ratusan pedagang makanan dan minuman menyajikan beragam pilihan
menu dan selera.
Sumber : Alun-alun,Kota Mojokerto