Pengertian, Keunggulan dan Perkembangan Akuntansi
Jurusan
akuntansi UMM bertujuan menghasilkan sarjana ekonomi yang mempunyai
kompetensi di bidang akuntansi yang mampu mengelola aktivitas keuangan
organisasi serta memiliki kemampuan mengendalikan dan menganalisis
informasi keuangan organisasi bisnis maupun sektor publik. Jurusan ini
berstatus Terakreditasi “A”.
Kurikulum dirancang ke
dalam konsentrasi bidang ilmu antara lain: Akuntansi Keuangan, Akuntansi
Manajemen, sistem informasi, pengauditan, perpajakan, akuntansi
syari'ah, kewirausahaan, dan akuntansi sektor publik. Program studi
akuntansi UMM mengembangkan serangkaian aktivitas akademik yang dapat
meningkatkan value added mahasiswa dalam berbagai jenis peminatan
(brevet pajak, kunjungan perusahaan, magang kerja, workshop akuntansi
syari'ah, dan short course manajemen ekspor impor).
Laboratorium
akuntansi menjadi basis pelaksanaan praktikum akuntansi perusahaan
jasa, dagang, industri, pemeriksaan akuntansi, perpajakan dan metodologi
penelitian. Semua praktikum didesain secara manual dan computer-based.
Untuk
memperpendek masa studi mahasiswa, program studi akuntansi UMM
merancang program 'percepatan' penyusunan skripsi dengan label “Workshop
pengayaan penyusunan proposal skripsi”. Program ini telah terbukti
berhasil mengantarkan mahasiswa akuntansi untuk menyelesaikan penulisan
skripsi dalam waktu rata-rata 4 bulan.
Jaringan alumni
program studi akuntansi dan forum-forum alumni dikembangkan sebagai
salah satu sumber informasi dan akses ke dunia kerja. Pola ini terbukti
dapat memperpendek masa tunggu alumni memperoleh pekerjaan.
Website: akuntansi.umm.ac.id
Sumber : http://www.umm.ac.id/id/page/01030702/akuntansi.html
Keunggulan dari Akuntansi
Prospek Kerja
Prospek kerja bagi lulusan akuntansi sangat luas baik di
sektor pemerintah maupun swasta. Berikut adalah gambaran peluang kerja
lulusan jurusan akuntansi
1. Tenaga Pendidik
Seorang lulusan jurusan akuntansi bisa melanjutkan estafet
keilmuan akuntansi dengan menjadi dosen di perguruan tinggi, namun
untuk menjadi dosen, seorang sarjana akuntansi harus melanjutkan
studinya di program magister. Lulusan jurusan akuntansi juga memiliki
peluang untuk bekerja menjadi guru di sekolah - sekolah negeri atau
sekolah menengah kejuruan.
2. Pegawai Negeri Sipil
Seorang lulusan akuntansi juga bis menjadi PNS karena
hampir semua instansi pemerintahan membutuhkan lulusan jurusan akuntansi
seperti kementerian keuangan dan dirjen perpajakan.
3. Sektor Swasta, BUMN, dan Organisasi Non Pemerintah
Di sini seorang lulusan akuntansi bisa mendaftar sebagai akuntan untuk menangani urusan keuangan.
4. Kantor Akuntan Publik
Seorang lulusan akuntansi dapat berkarir sebagai junior
auditor, analis sistem / proses bisnismdan pengembangan sistem informasi
akuntansi serta manager tingkat utama di bidang akuntansi di sini.
5. Wirausaha
Seorang lulusan akuntansi bisa membuka usaha wiraswasta
apa saja yang sesuai dengan minatnya dan tidak melanggar hukum.
Sekilas Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Pada
waktu Indonesia merdeka, ada satu orang akuntan pribumi, yaituProf. Dr.
Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo baru menyelesaikan pendidikan
akuntannya di negeri Belanda pada tahun 1956. Akuntan Indonesia pertama
yang merupakan lulusan dalam negeri adalah BasukiSiddharta, Hendra
Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tien Siem. Mereka lulus pada pertengahan
tahun 1957, keempat akuntan ini bersama denganProf. Soemardjo
memprakarsai berdirinya perkumpulan Akuntan Indonesia. Dengan menyadari
keindonesiaannya, mereka berkeyakinan bahwa tidak mungkin menjadi
anggota NIVA (Nederlands Insttitute Van Accountants). Mereka juga
berpendapat bahwa kedua lembaga itu dipastikan tidak mungkin akan
memikirkan perkembangan dan pembinaan akuntan di Indonesia. Pada hari
kamis tanggal 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan
di aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan
perkumpulan akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri
semua akuntan yang ada, maka diputuskanlah untuk membentuk Panitia
Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia ini bertugas
menghubungi akuntan lainnya untuk menyatakan pendapat mereka mengenai
usulan pendirian perkumpulan akuntan Indonesia. Dalam panitia itu, Prof.
Soemardjo ditunjuk sebagai ketua, GoTien Siem sebagai penulis, Basuki
Siddharta sebagai bendahara, sedangkan Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe
sebgai komisaris. Surat yang dikirimkan pada panitia ke 6 akuntan
lainnya memperoleh jawaban setuju. Perkumpulan yang diberi nama Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya terbentuk pada tanggal 23 Desember
1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul
19.30.
Sumber : http://www.academia.edu/8932546/PERKEMBANGAN_AKUNTANSI_DI_INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar